Sabtu, 19 November 2011

sistem pencernaan pernapasan reproduksi


BAB I
PENGERTIAN FISIOLOGI

1.    Fisiologi Kedokteran membicarakan : cara, fungsi, susunan-susunan / sistem dan cara masing-masing menyokong fungsi tubuh sebagai suatu kesatuan.
2.    Evolusi sel tunggal dan fungsinya :
Sel Tunggal
Multi Seluler
Sel Jaringan
 



Semua proses vital
terjadi di sini
Jaringan-jaringan satu kesatuan fungsi
Organ-organ satu kesatuan
 








1
BAB II
FISIOLOGI CAIRAN TUBUH DAN ELEKTROLIT
1.   Ruang Bagian Cairan Tubuh
a.   Bagian Padat Badan = 40% dari Berat Badan, terdiri dari:
-       18% Berat Badan Protein
-       15% Berat Badan Lemak
-         7% Berat Badan Mineral
b.   Bagian Cairan Badan = 60% dari Berat Badan, terdiri dari :
-         40% Berat Badan Cairan Intra Sel
-         20% Berat Badan Cairan Ekstra Sel, yang terdiri dari :
·      15% Berat Badan Cairan Interstitial
·        5% Berat Badan Cairan Intravascular
(Plasma Darah)



2

2.   Tenaga yang Menghasilkan Gerakan-Gerakan Senyawa antara Ruang Badan
Diet
Kulit
            Lambung      Usus
Ginjal
 

                 Plasma 
Cairan Intra Sel
Dinding Kapiler
      Paru   Darah 5% BB
Cairan Intra Sel 40% Berat Badan
Cairan Interstitial 15% Berat Badan
Membran Sel
Plasma Darah = Cairan Intra Vaskuler
 






Perbedaan komposisi tiap ruang disebabkan oleh sifat sawar yang memisahkan.
Antar ruang-ruang terjadi pertukaran cairan dan elektrolit.
a.   Diffusi merupakan proses mengembangnya suatu gas atau senyawa dalam larutan karena gerakan partikel-partikel untuk mengisi suatu volume yang tersedia.
3
b.   Filtrasi merupakan proses cairan dipaksa melewati suatu membrane karena perbedaan tekanan pada kedua sisi.
Dipengaruhi oleh :
-         Tekanan luar membrane = Tekanan Hidrostatis
-         Sifat membrane = permeabilitas nya
-         Besar / kecil molekul / pori-pori membrane
c.    Osmosis merupakan proses difusi molekul pelarut melalu membrane semipermiabel è ke ruang yang lain / setelah dimana konsentrasi solute-nya.
Membrane Semipermiabel
        Titik-titik Molukel Air
        Molekul Solute
Tekanan Osmotik Efektif, yakni : tekanan yang diperlukan untuk mencegah agar molukel pelarut tidak bergerak ke ruang ber solute konsentrasi lebih besar.

4
-         Tonisitas (Tonus = tekanan – kekenyalan), yaitu untuk menggambarkan osmolitas suatu larutan relatif terhadap plasma.
-         Isotonis = Larutan yang mempunyai osmolitas sama.
-         Hipertonis = yang dengan osmolitas lebih tinggi.
-         Hypotonis = yang dengan osmolitas lebih rendah.
-         Tekanan Hydrostatis – Dinding Kapiler
    Intra Sel > K ; Ekstra Sel > Na
3.   Cara Mengukur Ruang Cairan Tubuh


Ruang dan cairan yang akan diukur
 

Suntikan senyawa yang dapat tinggal hanya di dalam satu ruangan (mis. 10%).
Test distribusi materi yang sudah disuntikkan è diambil lagi è sesudah homogen berdiffusi dengan cairan sesuai ukuran dan jumlah cairan yang ada di ruang.


5
4.    Komunikasi Inter Sel dengan
-         Komunikasi Syaraf = Neurotransmiter
-         Komunikasi Endokrin = Hormon
-         Komunikasi Parakirin = Produk Sel è berdifusi di dalam C.E.S.
Autokrin è sesama jenis sel.
·        Kelainan-kelainan reseptor è Penyakit D.M. è Kekurangan Insulin H. Myasterniagravis (Asetil Cholin Nikotinin)            Otot lumpuh
5.   a. Mekanisme Adaptasi Sel
Organisasi Sel

Gambar
§  Tubuh terdapat berbagai sel
§  Masing-masing punya fungsi khusus
§  Tetapi pada taraf tertentu punya gaya hidup, unsur struktural yang serupa
§  Punya kesamaan è Keperluan O2, air, suhu, makanan, buang sampah yang kontinue.

6
§  Sel, secara harafiah, yakni :
Unit kehidupan è kesatuan lahiriyah yang terkecil è yang tunjukkan macam-macam fenomena yang berhubungan dengan hidup.
§  Sel merupakan Unit Dasar Penyakit.
§  Membrana sel è memberi bentuk sel
-         Batas dengan sel lain dan saling melekat
-         Merupakan pintu gerbang dari sel ke sel secara semipermiabel – menyangkut dan melewatkan zat-zat tertentu selektif
-         Meneruskan dan menerima tanda-tanda dari sel-sel lain.
b. Morfologi Fungsional Sel
a.  Membrane sel – mengelilingi sel merupakan struktur luar biasa.
      Semipermiabel – dan dapat bervariasi. Beberapa senyawa melewati dan menyingkirkan yang lain.



7
      Misal : Cairan Intravaskuler dan cairan interstitial dipisahkan dengan dinding kapiler (vaskuler).
      Tekanan sawar antara plasma dan cairan interstitial bervariasi dari suatu lapangan vasculer yang lain.
      Ini yang menjelaskan kenapa – kandungan intra sel, K lebih tinggi dan ekstra sel, Na lebih tinggi juga Cl.
b. Mitokondria – dari membrane luar dan dalam, yang terlipat è merupakan unit pembentukan kekuatan sel – paling banyak dan terbaik berkembang dalam bagian sel – tempat terjadi proses membentuk tenaga.
c. Lisosom di dalam Sitoplasma Lisosom – juga merupakan granula dari leukosit, yang mengandung berbagai enzym è berfungsi sebagai sistem pencernaan, misal bakteri dan lain-lain, yang masuk sel difagositik, dan lain-lain.
8
d. Ribosom – terdiri 65% RNA dan 35% protein è melekat di Reticulum – Endoplasma è dimana sebagai tempat Sintesis Protein, mis. hormon DNA – ditemukan di inti sel, dan dalam mitokondria – merupakan komponen chromosom yang membawa pesan geneika.
·        Efek Antibiotik atas Sintesis Protein beberapa A.B. bekerja dengan cara menghambat Sintesis Protein (bakteri) terutama pada bakteri, misal:
-   Kloramfenikol è mencegah hubungan normal antara RNA dan Ribosom.
-   Streptomissin, Neomisin, Kanamisin sebabkan salah baca sandi genetika.
-   Tetrasiklin – hambat pemindahan RNA.
-   Klorokuin – hambat – DNA Polymerase.
6.   Homeostatis – Lingkungan Sel Tubuh
Merupakan komponen Cairan Interstitial dan Cairan Ekstra Celuller.
9
Hewan multi sel è fungsi sel dapat normal bila cairan konstan.
Banyak mekanisme reguler untuk mempertahankan Homeostatis.
Misal:    -         Sifat Bufer cairan tubuh
          - Ginjal dan pernapasan untuk keseimbangan Asam Basa.
7.   Penuaan è Proses sulit dipahami teori-teori
-         Kelainan komulatif sehingga è multi acak DNA.
-         Peningkatan hubungan silang è Kolagen è Protein dan DNA Glucose, Asam Amino è Komulatif.
-         Hypothalamus è hormonal
-         Kerusakan jaringan rantai bebas.








10
BAB III
FISIOLOGI SISTEM PERNAFASAN

1.   Pernapasan, mencakup dua proses:
a.    Pernapasan Externa, yaitu Absorsi O2 dan pembuangan CO2.
b.    Pernapasan Interna, yaitu Penggunaan O2 dan produksi CO2.
§  System pernapasan dibentuk oleh:
1)   Organ penukar gas yaitu paru-paru.
2)   Pompa gas yaitu mengembang dan mengecilnya Cavitas Thoraxis (dinding dada dan otot pernapasan) è memventilasikan paru-paru.
3)   Pusat Regulasi – otot dan syaraf.
§  Frekuensi respirasi: 12 – 15x/menit – 500 ml udara / 6 – 8 udara/menit, meliputi Inspirasi dan Ekspirasi.



11
2.   Alveoli – Tempat Udara Campur Gas è Berdifusi – O2  masuk darah kapiler CO2 memasuki Alveoli –
dan dibuang 250 ml O2/menit memasuki badan, 200 ml O2/menit – dieksresikan Metana dari usus, Alkohol, Aseton bila kelebihan è diekspirasikan è bau.
Sifat gas – beda dengan cairan:
-         Gas meluas è mengisi volume yang tersedia.
-         Molekul-molekul dengan suhu dan tekanan yang sama, tanpa memandang dari komposisi gas.
-         Komposisi udara kering :
Ø O2 = 20,98%
Ø N2 = 78,06%
Ø CO2 = 0,04%
Ø Unsur Netral lain
Ø Argon = 0,92%
Ø Helium.
-         Tekanan Barometer (PB) sesuai dengan P permukaan laut 760 mmHg = 1 (satu) atsmofir pada 370C PO2 = 0,21 x 760 mmHg P. H2O = Uap Air = 47 mmHg.
12
-         Spirometer è Alat pengukuran respirasi ukur perluasan dada – sesuai dengan pemasukan dan pengeluaran gas bervariasi sesuai suhu dan tekanan.
3.    Mekanik Pernapasan, yakni Inspirasi dan Ekspirasi
Dinding dada dan paru-paru merupakan struktur yang elastis.
Di antara dinding dada è paru-paru
Di antara dinding dada dan paru-paru :
a.    Cavum pleura – normal ada cairan tipis yang memungkinkan keduanya masing-masing dapat bergerak paru-paru seperti meluncur (seperti gerakan dua kaca yang di antaranya ada air tipis).
b.    Tekanan intra pleure – Subatmosfir
Jika dinding dada dibuka maka paru-paru è kolaps (arah berlawanan).
Paru-paru – kurang/hilang elastisitasnya maka dada meluas, seperti Tong. Barrel Ship = Tong

13
c.     Inspirasi – proses Active è kontraksi otot Thorax è Volume INTRA Thorax akan meningkat
4.   Jalannya Udara
a.   Hidung dan pharynx – udara masuk – dihangatkan, dan diambil uap airnya.
b.   Hidung dan pharynx – ke Trachea è Bronchus – Broncheolus – Bronchiole Respirate è Duktus Alveolus è ke Alveolus
Struktur Paru-paru
a.   Trachea ke Sacculus Alveolaris – bercabang 23 kali.
§  16 kali cabang – udara berkonduksi saja, udara / gas keluar dan masuk.
§  7 kali cabang terakhir è zona peralihan:
b.    Terjadi pernapasan, pertukaran gas
c.     Jin Broncheoli Respiratorius, Ductus-Alveolus dan Alveolus.
§  Sehingga luas penampang lintang jalan udara sangat meningkat, sehingga pelan.

14
b.   Jumlah Alveolum = 300 Juta = 70 m2. Semua kontak dengan kapiler.
c.    Alveoli dilapisi dua jenis Sel Epitel.
1)   Sel Tipe I = Gepeng dengan perluasan dari Sitoplasma, sel pelapis primer.
2)   Sel Tipe II = Pneumos8t Granular Sekresi Surfaktan ada sel plasma, ada yang khusus: Makrofag Alveolus Lymfosit, Mast Sel Sekresi Heparin Histamin è partisipasi alergi.
d.   Trachea dan Bronchus – bertulang rawan otot polos relatif sedikit. Dilapisi Epitel Bersilia, Berkelenjar – Serosa dan Mucus
e.    Bronchioli dan Bronchiali Terminalis
-         Tulang rawan, silia dan kelenjar, tidak ada
-         Dindingnya banyak otot polos.
f.       Otot Pernapasan
d.    Diaphragma – bertanggung jawab pada volume Intra Thorax 65%.
e.     Musculi Intercostales Externi juga merupakan Otot Inspirasi.
15
5.   Volume Paru
a.    Volume Tindal = Volume udara yang masuk dan keluar paru (Inspirasi / Ekspirasi)
b.    Volume Cadangan Inspirasi yaitu volume udara yang masih dapat masuk melebihi volume tidal dimana bila dilakukan usaha.
c.     Volume Cadangan Ekspirasi
d.    Kapasitas Vital = Indeks fungsi paru, = Volume maksimum udara yang dapat diekspirasikan setelah dilakukan usaha inspirasi maksimum = dipakai dalam klinik.
6.   Glotis è pada Inspirasi musculus abductor dari larynx – berkontraksi è menarik pita suara è terpisah sehingga membuka glotis.
a.   Pada saat menelan atau muntah è terjadi reflex kontraksi musculus adductor è sehingga glotis menutup.
b.   Pada saat pasien tidak sadar atau karena anestesi è glotis menutup tidak sempurna / tidak

16
lengkap è sehingga bila ada muntahan masuk ke trachea à Pneumonia Aspirasi.
7.   Larynx è disyarafi nervus vagus musculus abductor – deparalises è sebabkan stridor inspirasi musculus adductor – deparalises è pneumonia aspirasi.
Vagotomie cervicalis è kongestie dan oedema paru-paru.
8.  
O2
CO2
Alveolus                  Kapiler Darah Berdifusi

a.   Difusi-melintasi Membrana Alveolo Kapiler Tekanan Kapiler 10 mmHg. Tekanan Onkostik 25 mmHg è perbedaan ini yang menjaga agar alveoli kering.
b.   Bila tekanan darah Kapiler naik è melebihi 25 mmHg è misal gagal ventrikel jantung kiri è kongesti, edama paru-paru.
c.    Vena pulmonalis è Reservasi darah paru yang penting


17
è Berbaring è darah Vena Pulmonalis meninhkat Berdiri è darah tersebut dikeluarkan ke sirculasi umum è Payah jantung è Ortopnoe.
9.   Fungsi Lain System Respirator
1.    Fungsi Mekanisme Pertahanan Paru
Bila ada Udara Panas atau Dinginè Bronchus bersekresi untuk è mempertahankan mukosa sebagai Immonoglobelin untuk pertahanan Infeksi.
2.    Fungsi metabolik- dan Endokrim Paru è System Fibrinolitie – mengikis bekuan darah è Hormon Angiofektin I.
10.       Tranfor Gas
1.    Pengangkutan O2 dan CO2 di badan oleh paru-paru dan Cardiovasculer.
2.    Jumlah O2 di dalam darah ditentukan oleh O2 yang larut, HB dan affinitet HB-O2.
3.    HB- Hemo dan globin = protein hemo è intinya Ferro (Fe-H4O8)

18
4.    Affinitas HB-O2 dipengaruhi oleh PH, suhu, DPG.
    DPG= Difosto— gliserat
a.   PH menurun affinitas HBO2 menurun
Gerak badan DPG (di Erytrosit) naik tempat tinggiè Ery dan HB meningkat.
HB Fetus – affinitas HBO2 meningkat
Mioglobin-pigmen mengandung Fe menyerupai HB.
b.    CO2 – punya daya kelarutan 20x dari pada kelarutan O2 di dalam darah.
11.        R­­egulasi Pernapasan
1.    Kendali Volunter – diCortex – Cerebreè impul-impul motorik melalui Tractus Cortico Spinalis
2.    Sistem Otomatis di Pons dan medula Oblongata – (Pons = Pusat Pernapasan efferen, neuron motorik – lateral – ventral dari medula spinalis.
Dorsal neuron è Motorik N. Phrenicus
Ventral neuron :
Cranial – N. vagus
Caudal – N. Intercostal
19
Gambar

Batang otak pandangan dorsal dengan cerebelum telah diangkat.
A.    Trasisectie diatas Pons è napas tetap teratur kontinue
B.      Transechie Inferior Pons è Apneusis otot inpirasi kontraksi terus menerus = area pneumotaksik
Transeksi ini bila N. Vagus dibiarkan utuh è pernapasan teratur kontinue
C.    Semua Pons dipisahkan dengan medula Oblongata è N. Vogus utuh/tidak è Pernapasan agak tak teratur – terengah-engah – tapi berirama
D.    Transektie – lrengkap Batang Otak – yaitu di bawah Medula Oblongata è menghentikan semua penapasan.




20
12.       Respon Vertilasi terhadap Asam Basa dalam Sirkulasi
§  Asitosis Metabolik, misal D.M. è penimbunan Asam Keton è merangsang pernapasanè Hyperventilasi (Pernapasan Kussmaul).
§  Alkalosis Metabolik è muntah-muntah banyak è HCl banyak terbuang è ventilasi tertekan Alkalosis Respirasi.
§  Respon kekurangan O2 dalam udaraè frekwensi respirasi meningkat per menit
§  Gerak Badan è multi efek è Respirasi dan Cardio Vasculer – bekerja terpadu sehingga Konsentrasi O2 meningkat sekresi CO2 meningkat.
§  Kelelahan è sulit dipahami asidosis glykogen otot berkurang, kontraksi otot è Ischemia otot è nyeri.
§  Hypoxia è kekurangan O2 di tingkat jaringan è
§  anoxia è benar-benar tak ada O2.
Hypoxia anemia – HB berkurang, PO2 normal, Hypoxia Stagnan è Ischesmia
21
§  Hypoxia Stagnan è aliran darah ke jaringan kurang-Ischeimia
§  Hypoxia hystotoxik è jaringan keracunan è tak mampu – menggunakan O2.
§  Sianosis – HB reduksi – berwarna gelap è jaringan kebiruan è kehitaman
§  Mabuk gunung è mungkin è PO2 menurun dilatasi  Arteriola è Cerebrum edema è nyeri kepala è Iritabilitas è Imsonia, sesak napas, mual, muntah.
Lebih 2.500 m è naik cepat – Edema paruè (aktifitas fisik cepat).
§  Kolaps paru bisa terjadi bila :
1)   Ruang Pleuraterisi Udara :
a.      Pneumothorax dapat disebabkan – lubang di dalam dinding Dada / Ruptura di dalam paru-paru udara masuk è ke Cavitas pleuralis.



22
b.    Pneumothorax terbuka – lubang dinding dada berhubungan dengan udara-luar è mediastisnum bergeser è ke arah yang sehat.
c.     Pentil Pneumothorax è lubang di dada berbentuk Flat è menghisap.
d.    Pneumothorax Spontan – tertutup è ruptura è gelembung-gelembung di permukaan pleura viseralis.
e.     Pneumothorax Arti Fisial = Buatan untuk terapi TBC paru è kolaps è paru Istirahat.
2)               Kolaps paru – disebabkan Bronchus dan Broncheoli – tersumbat è gas di alveoli diabsorbsi è Atelectasis.
§  Empisema è Penyakit Degeneratif Paru è mematikan bila meluas jaringan paru – dinding antara alveolus rusak – Elastisitas hilang jadi kantung udara besar.



23
Empisema è disebabkan merokok è berat è macrophage lebih besar è (dialveoli) leucosit
meningkat è clastisitas paru berkurang è sebab jaringan elastis paru terserang.
§  Keracunan CO2 è gas terbentuk dari sisa pembakaran – sangat beracun – gas knalpot-68 % CO2.
COHB – Carbo Monoksi HB.
Affenitas CO2 pada HB 210 lebih besar dibanding O2.
CO2 70 – 80% è terikat HB bertambah.
Zaman Romawi – untuk kejahatan
Gejala (gangguan): Hypoxia è nyeri kepala mual-mual, gangguan serupa Parkinson COHB è berwarna Chery Red di dalam kulit.
Gangguan mental (palung kuku mukosa).
TX (pengobatan) – Pernapasan Buatan – Ventilasi O2, tapi lebih baik udara segar.
§  Toksisitas Oksigen – 100% efektoxik è pada hewan, bakteri, jamur, tumbuhan è disebabkan produksi anion superseksida (H2O2).
24
Toxisitas O2
O2 : 80-100% diberikan pada manusia – selama 8 jam è  jalan napas teriritasi distres substernal è nyeri tenggorokan è kongesti hidung è batuk-batuk.
Pada bayi è untuk TX gawat Respirasi è bila menahunè kista paru è Displasia Bronchopulmonair è Fibroflasia retro lental-cacat visus.
§  TX è O2 è Peningkatan tekanan O2 (Oxigenasi Hyperbarik).
Meningkatnya O2 yang larut dalam darah è TX ganggren gas è keracunan CO keracunan Sianida è Pembedahan jantung kongenital dilakukan di dalam tangki è dengan tekanan O2 tinggi.
§  Hyperkapnia – Retensi CO2 di dalam badan è mula-mula merangsang Respirasi è CO2 meningkat è depresi CNS – Coma è Asidosis Respirasi.
25
§  Hypokapnia è PCO menurun è Hasil dari Hyperventilasi è neurosis è menahun è PO2 è aliran darah ke cerebrum lebih kecil dari 30% è efek hypokapnia è vasokonstritor è Alkolosis Respirasi è Tetani.
§  Aspiksia è disebabkan penutupan jalan napas è hyperkapnia dan hypoxia bersamaan è Rangsangan napas menonjol è usaha bernapas hebat è Tekanan darah meningkat è Frekwensi CO2 meningkat, PH darah turun è merangsang katekalamine è Sekresi Noradrenalis lebih besar daripada Eptnephrin è usaha napas berhenti tekanan darah turun è COR melambat è bila COR : 4-5 per menitè + (mati) (Cardiac arrest).
TX Pernapasan Buatan
§  Tenggelam è mula-mula menahan napas è bila tidak tahan lagi è menghirup air è laryngospasme è kematian disebabkan –aspixia tanpa air di paru. 
Kasus lain è otot glotis relaxasi è paru banjir air è diabsorbsi è tenggelam.


26
Plasma Encer è hemolysis intra Vasculer – air laut – hypertonis è menarik cairan dari system Vaskuler è paru è plasma berkurang.
TX Resusitasi è jangka panjang TX Cairan
§  Respirasi Cheyne Stokes è Respirasi è periodik.
Pada beberapa penyakit Payah Jantung Congestive, Uremia, Penyakit Otak – beberapa pada orang sedang tidur.
§  Respirasi dengan Pengaruh Barometrik
Kedalaman air kurang dari 10 m è Tekanan atmosfer meningkat 1 atmosfer.
Sering pula penyelam, penggali terowongan –CO2 20% è mencegah toxisitas O2. Penyelam dengan bernapas udara dekompresi O2 - (pada 30-40 m kedalaman) è sebabkan Narkosis Nitrogen è kegembiraan kedalaman Bila N2 è 80% è Euforia è Serupa dengan keracunan Alkohol è  Respiratie – pengaruh Barometrik.
§  Penyelam – dengan kedalaman air è ketangkasan è dipertahankan
27
§  tetapi Intelegensia – terganggu – bila lebih dalam lagi – dengan tabung Oxigen dicampur (Helium è narkosis nitrogen (N2) dapat dicegah è tetapi tetap ada kemungkinan terjadi – HPNS (High Pressure Nervous Syndrome), yakni; Tremor, ngantuk, depresi EEG.
§  Penyakit Dekompresi è Caisson Diseases Penyelam yang bernapas dengan N2 80% è bila naik dari penyelamannya è PN2 – Alveolar berkurang è N2 berdifusi è dari jaringan è ke paru-paru è bila naiknya bertahap è baik adaptasi lagi.
Bila naiknya dengan cepat è N2 – bebas – dari larutan è gelembung-gelembung di darah dan jaringan è sebabkan caisson è  nyeri parah sekitar sendi-sendi è gatal-gatal, Parestesia – gelembung aliran darah lebih parah aspirasie è Penyakit Dekompresi : 
Gelembung udara (N2) menyumbat arteri è dari otak è paralysis – gagal bernapas.
28
TX : segera masukkan dalam kamar bertekanan è Dekompresi lambat.
§  Pesawat Udara – naik = naiknya penyelam è terjadi pada pesawat yang kabinnya tak bertekanan : dekompresi selama naik ke ketinggian laut 8.550 m. tekanan turun dari 1 (satu) atmosfer ke-1/3 atmosfer.
Dapat terjadi è Emboli Udara = naik dari kedalaman laut 20 m è Penyakit Dekompresi.1
13.                Pernapasan Buatan
§  Untuk menyelamatkan nyawa pada orang tenggelan, keracunan gas napas berhenti, kecelakaan anestesi è pusat pernapasan gagal sebelum pusat vasomotor dan CO2. Beberapa cara, tetapi yang direkomendasi untuk ventilasi yang adequat è respirasi buatan è yang adequat untuk ventilasi è respirasi mulut ke mulut (Resusitasi).
Prosedur : Korban diterlentangkan, tempatkan satu tangan penolong è di bawah leher korban –
29
angkat. Tangan penolong yang satu è taruh di atas dahi korban (mengektesikan) leher korban è mengangkat lidah è sehingga menjauhi belakang tenggorokan.
Mulut korban dibuka dengan mulut penolong è sedang tangan penolong yang di dahi è sambil menutup hidung korban è 12 kali per 1 menit, penolong meniupkan udara ke dalam mulut korban.
Udara  yang masuk lambung dikeluarkan dengan menekan perut. Korban yang apneu dengan tanpa denyut jantung è mouth to mouth – respirasi harus bergantian dengan pemijatan jantung è Keuntungan è sederhana è efektive ekpansikan paru-paru.
Pernapasan Buatan yang Lain
§  Metode Tekanan Tengkurap è terlentang paru dekompresi – oleh tekanan atas thorax – rekoil pernapasan dada è menarik udara ke dalamnya.

30
§  Metode Mengangkat Tangan
§  Respirator mekanik è untuk insufisiensi respirasi yang menahun è disebabkan ventilasi tak adequat.
Dengan wadah plastik – atau logam kedap udara – untuk menutup tubuh è kecuali kepala è sekarang hanya menutup dada è mesin resipator dengan motor è tekanan negatif – diberikan ke dada dengan interval tertentu.
Menggerakkan dinding dada setara dengan pernapasan normal.
Ditambah dengan masker wajah sebagai pulsa udara.








31
BAB IV
FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKCULER DAN DARAH

a.  Asal Denyut Jantung dan Aktifitas-Listrik Jantung

Gambar
Systole atrium diikuti systole Ventrikel - (kontraksi), à Diastole 4 ruar Cor à (relaxasi) à berasal dari sistem hantraran jantung- sebagai berikut.
Asal pacu jantung dari SA (Simpul Sino-Atrial) à Atrium Internodal à Simpul A.V. (atrioventricular) à Berkas His Tawara bercabang-cabang à Sistem Purkenya  lebih besar dari otot Ventrikel à Cardio Vasculer
SA merupakan pacu jantung normal – merupakan penentu frekuensi denyut jantung.
Abnormal è myocard dapat keluarkan memacu jantung.
-         S.S.A. disambungkan V cava sup dengan atrium kanan.
32
-         S.A.V. pasterior kanan septum inter atrial.
-         S.S.A. è ke SAV à 3 serabut purkenye, yaitu:
·        Traktus internodal anterior à dari Bachman
·        Traktus internodal tengah wenckrbach
·        Traktus internodal posterior thorel.
-         S.A.V. kontinue dengan berkas HIS è bercabang: di puncak septum inter V – Berkas kiri è bercabang lagi jadi – Fascurulus anterior dan Fascurulus pasterior; – Bekas kanan è sebagai kelanjutan è masing-masing berkas dari cabang berjalan di subendocardium è turun ke sisi septum keseluruhan kontak dengan sistem purkinye è menyebar è ke semua bagian myocardium dari ventrikal.
b.  EKG (Elektro Kardio Gram)
Cairan à merupakan konduktor listrik yang baik sehingga Potensial aksi serabut myocardium dapat direkamà dari extra sel.

GAMBAR
33
EKG à direkam dengan elektrode active. Dihubungkan dengan cara – Rekaman à
I. Bipolarà Elektrode activeke Elektrode Active
II. Rekaman Unipolar dari Elektrode active ke elektrode Indiperen Potensial O.

GAMBAR

·     Gelombang P Depolarisasi Atrium
·     Gelombang QRS Depolarisasi Ventrikel
§ Segmen ST dan T Repolarisasi Vertikel.
§ Repolarisasi Atrium – tersamar oleh QRS.
Bisa terlihat pada kelainan pada sinus Tache cardia dan Atria hypertropi.
Gelombang U tak tetap à Repolarisasi lambat Muskulus Papilaris.
§ Sadapan-sadapan Bipolar.
I-        Lengan kiri + Positif ( kutup ) à kanan
II-      Kaki kiri + Positif ( kutup )  à lengan kanan
III-    Kaki kiri + Positif ( kutup ) à lengan kiri

34
§ Sadapan Unipolar – AVR AVL AVF =  Sadapan Precordial à 6 Sadapan kaki kiri (V1-6
§ diperbesar satu extremitas dengan 2 extremitas lain.
c.  EKG Normal
Vi-V2 à         Gelombang Q berkurang
              QRS Deplexsi ke atas, kecil S Besar.
V5-V6 à        Gelombang Q Kecil R Besar, S sedang
d.  Aritmia Cor
1.     Hambatan Parasinpatis Frekwensi meningkat à PR diperpendek.
2.     Penyakit yang mempengaruhi Simpul Sinus à Bradycardi à Bila parah à harus inplastasi pacu jantung buatan.
3.     Blok jantung p  p p
-         Atrium à Fokus ektopie- atrium à aritmia.
-         Ventrikel – Prematur à Cardiovaskuler – jantung sebagai pompa.

35
§  Aritmia Ventrikel à Prematur – Contraksi Ventrikel
§  Myocardinfark à Vascularasasi myocardium terganggu – sel mati à Perubahan aliran listrik à  Elevasi Segmen ST (Repolarisasi Cepat) Depresi Segmen TQ
Siklus Jantung
Jantung sebagai Pompa.
-         Dibungkus Pericardium = Cavitas + 5 – 30 cc
-          Achir Diastole – Katup mitral dan arikus pidal antara-atrium dan Ventrikel Terbuka katup pulmonal, aorta nutup à Darah mengalir ke dalam Cor dari atrium ke Ventrikel à terdistensi à 70 % darah masuk secara pasif. à Kontraksi Atrium – ke masukan darah ke Ventrikel.
-          Kontraksi Ventrikel à tekanan darah dari 80 mmHg à 120 mmHg à menggerakan darah cor à ke pembuluh darah à sebabkan Denyut Arteri / Pulsasi vibrasi.
-         Tekanan – P ventrikel kiri 120 mmHg à aorta – 80 mmHg à P Ventrikel kanan à 25 mmHg à P apulmonalis 10 mmHg.
36
-         Volume + 130 cc; keluar + 70 – 90 cc
-         Bunyi jantung
Bunyi jantung I awal systole menutupnya Bikus, Trikus pidal Lub – rendah.
Bunyi jantung II – Achir Systole
-    Penutupan katup Aorta dan arteri pulmonalis
-    Dup – tinggi singkat.
Bunyi jantung III pengisian ventrikel – rendah lunak.
Bunyi jantung IV – pada hypertropi ventrikel
-         Ventrikel natrium kaku – tekanan tinggi
-         Jadi kadang-kadang dapat didengar sebelum bunyi I, normal negative ( - )
-         Aliran darah normal Linier/lurus à Bila arteri, katup menyempit à aliran darah Iurbuler à bising (abnormal obstruksi).
-         Ductus ateriosus Paten
Katup menyempit = STENOSIS X NSUFISIENSI
-         Bising jantung anemia – darah jadi kurang Viscositasnya à aliran darah cepat.
37
-         Cacat septum Interventri Culare – bising dari Ventrikel kiri ke kanan
-         Ductus  Arteriosus Paten, aneurisma- arteri besar à Bising di Luar Cor
Denyut Arteri
§  Selama Systole- darah dipaksa – ke Aorta à dari Cor à darah mengalir – bergelombang dengan tekanan – sepanjang arteri à Teraba di Arteri Radialis, dan lain-lain.
§  Denyut/cepat pada arteri kaku ketuaan
§  Denyut kuat à pada olah raga pemberian hystamin - aorta insufisiensi/membukanya tidak bagus à palpitasi
Bunyi Cor terdengar tanpa Stetoskope
Ejectic Systoleà Terjadi Water Hummer = anggukan kepala.
§   Cardiac Output = Curah jantung :
-      2 Ventrikel – produksi 2 x 80 cc
-      1 menit 69 x 80 cc = 5,5 ltr / menit

38
-   Curah permenit per m2 permukaan tubuh 3,2 liter/per menit
-   Faktor-faktor yang mempengaruhi curah jantung; Frekwensi cor – Syaraf Sympatis meningkat à Katekol amine, kekuatan otot cor parasympatis – menurunnya frekwensi cor.
§     Mekanisme Regulasi Cardio Vasculer.
-      Syarat vaso motor yaitu :  Vaso kontriktor dan Vaso dilatator
-      Metabolik vaso active à Vaso dilatator: menurunnya PO2, PH, CO2. Vaso kontruktor à Ishemia diserotonin Hestamine, laktat à dilatasi
§   Cardio Regulasi – syarat sympatis - Parasympatis gerak badan – rangsang Sympatis à otot-otot jantung kontraksi > kuat à aliran darah  ke arteri /vena - Olah ragawan – Kemampuan otot Cor meningkat Volume Curah darah  meningkat sehingga Frekwensi jantung tetap.




39
Fisiologi Vaskuler
·        Lympe à dari cairan Interstitiel – masuk ke pembuluh lympe à dari daerah paru-paru dan jaringan lain masuk ke sistem Vasculer à yaitu Vena Subclavia kanan kiri pada sambungan dengan vena – jugularis internal kanan kiri. Pembuluh lympe punya katup-katup.
·        Sirkulasi Coroner à melayani myocardium – muncul dari belakang à arteria coronarid dectra

GAMBAR

Ramus Interventrikulare anterior
Ramus Septalis
Ramus Interventrikularis posterior
§  Arteria Coronaria à muncul dari belakang Cuspis Catup Aorta (pangkal).
Sistem Drainase Vena
§  Sistem superfisialis à ke Sinus Coronariaà - ke vena – Cardiacae anterior dari ventrike kiri.

40
§  Sistem profunda à bermuara ke ruang Cor- drainase dengan bagian  Cor lain.
§  Homeostatis Kardio Vasculer x saat sehat dan sakit. Yaitu penyesuaian kompensasi sistem Cardiovaskuler. Pada tantangan saat normal maupun abnormal/sakit gravitasi – gerak badan, syok, pingsan, hypertensi, payah jantung kompensasi à gravitasi.
§  Kompensasi jantung pada efek gravitasi :
-         Berdiri lama à tekanan arteri- pada daerah kaki naik à Cairan ke ruang interstistiel + 300 – 500 ml disebabkan tekanan Hyprostatik dan isi sekuncup nurun 40%.
-         Ishermia cerebrum – lebih besar à pingsan à jatuh à berbaringà sehingga aliran darah ke cerebrum kembali cukup.
-         Hypotensi otostatik, sebab Sympatetomie (bedah, DM atau obat Sympatolitie, spylis = vaso konstruktor lebih kecil / kurang.
-         Gerak badan - perubahan koplet Respirasi (sirkulasi meningkat,

41
-         Akibat tekanan otot pada pembuluh darah saraf sympatis terangsang à Vaso diatasi, aliran darah naik  30% PO2 turun, PCO2 naik, K+ naik à Ditatasi kapiler naik 100 x terbuka.
-         Syok Haemorhagis à sebab perdarahan > Volume darah turun – Kompensasi à Frekwensi Cor naik, tekanan darah   turun – tekanan nadi   turun à kulit dingin à Cyanosis à Respirasi  naik.
-         Syndrome pre syok = Pre syok Hypovoalemi à terjadi glycolysis à anaerobic naik à asam lactat naik à asidosis  à Vaso Kontstriktie general.
-         Efek Coma - Plasma darah akan pulih dalam 12 – 72 jam. Erythrocyl pulih dalam 4 – 8 minggu.
-         Syok non Reversibel Irreversble à Ishemia Cerebrum parah à depresiv – Vaso motor – areal Cor dan Cerebrum Frekwensi  turun – Vasodilatasi à syok beberapa jam – syok menetap à tak mempan lagi dengan vaso presor tahanan ferifere turun à Cor turun menimbulkan kematian.


42
-         Syok Hypovolesmik à syok dingin, Hypotensi – denyut Cor naik à Arteri lemah, kulit dingin, pucat basah, haus, napas cepat-gelisah.
-         Yang mirip tapi ada gx chas. – Syok  Hemorhagis, Syok Traumatik, syok bedah, syok luka bakar.
§  Syok traumatik = Crush Syndrome banyak yang remuk, luka perang, - perdarahan naik lebih besar, jaringan rusak dan meluas à myoglobin lebih besar lepas à ginjal rusak, myoglobin Urine.
§  Syok bedah à perdarahan lebih besar Dehydrasi.
§  Syok luka bakar; kehilangan plasma hemokonsentrasi naik, anemia hemotrie sepsis à ginjal rusak.
§  Syok Cardiogenik à turunnya hebat curah jantung + Congesti paru-paru.
§  Syok tahanan Rendah à Volume- darah Normal,
43
§  tapi Vasodilatatasi à Masive = Syok Panas = syok Neurogenik à misal : 1) Emosi kuat, sedih takut meningkat; 2) Syok Endotoxine/septik-bacteri  emiegram negatif, Syok- anaphylactik. Meningkatnya. TX Epeneprin.
§  TX Syok 1) Koreksi sebabnya; 2) Membantu kompensasi dengan meninggikan kaki = 300.


-         Pinsan = syncope
Kesadaran hilang sepintas. Sebabnya : neurologis atau kelainan metabalik Cor, Vasculer ferifere à sehingga à vascularisasi cerebrum berkurang.
§  Hypotensi à Bradi/cardia à Syncop Vagal.
§  Syncop sikap à berdiri lama à darah turun ke bawah.
§  Syncop sinus Carotis à misal- kerah baju ketat à bradicardia Vasodilatasi.
§  Syncop olah raga – darah Cor output berkurang.
44
-         Hypertensi à bisa disebabkan banyak penyakit.
§  Toxemia gravidarum – oleh polypeptida presor yang disekresi placenta.
§  Arterio schlerosis à Ventrikel kiri jantung kerja kerasà lama-lamaà Hypertropi Cor à Arteria Coronaria mengecil.
-         Hypertensi maligna – Hypertensi Menahun- dapat jatuh dipercepat à dengan adanya lesi arteriola nekrotik dengan papila edema, gangguan cerebrum dan ginjal à gagal progresif. TX dengan anti hypertensi yang tepat. Terlambat + dalam 2 tahun
               meninggal
-         Hypertensi Essensiale 90 % Hepertensi tidak diketahui sebabnya:
§  Hyperaldesterone = nephropatil tekanan darah naik – hypokalemia.
§  Feokromasitoma – tumor – medula  adrenalis – sekresi epineprin.
§  Hypertensi Renalis à Arteri Renalà menyempit
§   TX kontrasepsi menahunà proglestin dan oestrogen naik.
§   Payah jantung = Decompensasi Cardis = jantung gagal memompa.


45
§   Back Ward D.C = gagal darah ke belakang à Cor kanan kiri gagal untuk mengeluarkan darah à yang kembali dari vena à P. Vena naik, kongesti – paru-paru dan Viscera.
§   Forward – jantung gagal memompa darah ke depan à gagal mempertahankan curah jantung dengan adequat.
§   Gangguan dyspone deffort, Ortopne, Paroxysmel dypmoe, Contraksi Cor  turun – Pembesaran Cor, Edema extremitas Caudalis, edema paru, hepar lebih besar – Tachycardea, Fibrasi ventrikel à Embali à
§   Penyebab : hypertensi, penyakit arteri Coronaria, sympatis naik à Ketekol amene naik à vasokonstruksi luas.
§   TX Digitalis glycoside perbaikan otot Cor < beban jantung berkurang.

SIRKULASI CAIRAN TUBUH : ADA YANG BERSIKULASI DENGAN SISTEM TERTUTUP
SIRKULASI SISTEMIK = UTAMA
§  Sistem Sirkulasi I Sistemik = utama
Cor-atrium kac à ventrikel k I à Aortaà arteri-arteriole kapiler à Venula à Vena à atrium kA. Di kapiler-kapiler merupakan tempat terjadinya imbangan dengan cairan interstisiel.

46
§  Sistem Sirkulasi Pulmonae = S kecil
Dari Atrium ka à ventrikel ka à arteri pulmonal à arteriola paru-paru kapiler aveola paru-kapiler à venula paru-paru à venupulmonalis atrium kiri.   Di kapiler alveola paru terjadi keseimbangan di darah yakni O2 dan CO2 dari udara napas.
§  Sistem Sirkulasi Limpatik
Sebagian cairan jaringan akan masuk sistem pembuluh tentu tup lain yaitu sistem limpatikà ductus thora sirkus dan ductus Limpatikus dextra à ke sistem Vena.
§  Hematopoisesis    
§  Intra meduler (sumsum tulang)
§  Extra meduler (hati dan limpa)

Pembentukan Sel-Sel Darah
-         Pada orang dewasa sel-sel darah sebagian besare dibentuk intra meduler. Bila terjadi penyakit dengan kerusakan atau fibrosis sumsum Tl, maka bisa terjadi extra meduler haematopisis.
-         Pada janin hematopisis terjadi baik intra maupun extra maupun extra meduler, yaitu di hati dan limpa.
-         Pada anak-anak sel-sel darah secara aktif dihasilkan di dalam seluruh rongga sumsum tulang.


47
-         Pada usia menjelang 20 tahun sumsum tulang panjang jadi tak aktif, kecuali Humerur dan Femur.
-         Sumsum tulang aktif = sumsum merah (medula ossium Rubra)
-         Sumsum tulang in aktif sumsum kuning (medula ossium Flava)
-         Sumsum tulang aktif terus terutama pada tulang belakang, tulang dada, tulang iga, tulang Femur aktif sampai dengan umur 55 Tahun, Tibia 20 tahun.
-         Sumsum tulang salah satu organ terbesar dalam tubuh. Cr + sama dengan ukuran dan berat hati. Juga salah satu organ Paling aktif.
-         75% sumsum tulang merupakan mieloid penghasil sel-sel darah putih  25% penghasil sel-sel darah merah.
-         Tetapi jumlah sel-sel darah merah dalam surculan 500 x lebih banyak dibanding jumlah sel darah putih.
-         Ini disebabkan oleh umur sel-sel darah putih rata-rata singkat, sel darah merah lebih panjang umur.
-         Sumsum tulang mengandung sel-sel induk: multipoten-umum à berdiferensiasi.
§  Jadi sel-sel induk khusus à kemudian
§  Jadi berbagai jenis sel-sel di sumsum tulang maupun di darah.
-         Sumsum tulang à dengan sel-sel multi paten yang tak banyak à bisa disuntikkan pada penderita yang seluruh sumsum tulang rusak,

48
maka sel-sel multi paten tadi akan berkembang biak à menjadi kelompok sel-sel induk khusus- yang akan maupun mengganti fungsi sumsum tulang yang rusak tadi.
-         Kelompok sel-sel induk – berkembang jadi à megakariosità limposit- eritrosit: eosinofil, basofil à sedang netrofil dan monosit à dibentuk oleh prekusor umum.
-         Sel-sel induk tersebut à juga merupakan sumber dari osteoklas: sel-sel kuffer, sel mast, sel-sel Dendritik,  sel-sel langerhans.


GAMBAR





DARAH à komposis: 1) Serum/plasma
                                  2) Sel-sel darah
1)   Plasma= serum darah terdiri dari :
a)  Air = 91,0%
b)  Protein = 8,0%
(Albumine, Globulin, Protrombin, Fibrinogen)
c)   Mineral= 0,9% Nacl, Na2CO2, garam kalcium, Garam Fosfor, Mg, Fe, dan lain-lain.
-         Bahan- bahan organik: Glukose, lemak-lemak, urea asam urat Kreatinin, khoksterol, asam amino.
49
-         Gas: O2, CO2
-         Enzym-enzim, hormon-hormon
-         Antigen.
2)   Sel-sel darah  : - Erytrosit
                          - Leucosit
                          - Trombosit
·        Erytrosit - 5000000 sel/mmc terdiri dari (stroma + Haemoglobin à Protein + Fe).
·        Leucosit- 6000 sampai dengan 10000/ mmc (8000)

Leucosit > 10000/mmc
Leucopenie < 5000/mmc
75% sel leuco granulosit = PMN (Poly morfo nuclear).

Darah à komposisi terdiri dari :
2
Leucosit



Granulosit camuboid
Netrofil
60 – 70%
+ 66%
Ungu
Eosinkofil
1 – 4
+ 3
Merah
Basofil 
½ – 2
+ 1
Biru
Agromulosit camuboid
Limposit
20 – 30
+ 25
Kecil ab
Monosit
4 – 8
+ 5
Besar fagositas






Sel Darah Merah     4.500.000 – 5.500.000    + 5.000.000
Sel Darah Putih         6.000 – 10.000                + 8.000
Trombosit                   250.000 – 500.000          + 350.000
50
Fungsi darah :
-         Tranformasi- O2/Co2 makanan mineral air hormon Enzym- untuk pembentuk jaringan
-         Pertahanan- Fagositosis + bentuk antibodi.
Pembekuan darah
§  Protrombin + kalsium + trombokinose à trombin fibrin
§  Trombin + Fibrinogen à Fibrin
§  Fibrin + sel darah (trkombolit) à gumpalan
Di hati syntese vitamin K à membentuk-protrombin
Golongan Darah
                        Donor                 Resipien
A   42%       AB à AB            AB à Umum
B     8,5%      A à A dan AB  A à A dan O
AB  <-------        3%                   B à B dan AB         B à B dan O
O   46%       O à O / Umum      O à O
Sel darahà sistem Lympotik
Sistem saluran limfe berhubungan erat dengan sistema Sirculasi darah. Pertukaran cairan antara di arteri à arteriole à kapiler arteriole à ke cairan inter stitiel à jaringan disebabkan oleh keseimbangan tekanan hydrostatis dan tekanan Osmotik à di daerah ini pula cairan ditarik oleh kapiler Venole Vena-Vena kecil oleh tekanan asmatik Vena Cairan kapiler arteriole yang keluar lebih besar cairan yang masuk ke
51
 kapiler Venalae. Oleh sebab itu perlu dibantu disalurkan ke kapiler pembuluh lympe.
Cairan lympe mirip dengan cairan plasma, tapi kadar protein lebih kecil. Kelenjar lympe produksi lymfosit à sehingga cairan lymfe mengandung sel lymposit sangat besar. Cairan lymfe tidak terdapat sel-sel lain. Cairan lymfe dalam salurannya di gerakkan oleh kontraksi otot-otot sekitar dan dibantu oleh katup pembuluh lymfe serupa dengan aliran Vena.

Sistem Lymfatik

Fungsi :
1)   Mengembalikan cairan dan protein dari jaringan (ruang interstitiel) ke dalam ciaran sirkulasi darah.
2)   Mengangkut limfosit dari kelenjar limfe ke sirculasi darah.
3)   Membawa lemak yang sudah diemulsi oleh usus ke sirculasi darah.
4)   Kelenjar limfe menyaring dan menghancurkan mikro organisme-organisme dari tempatnya masuk, agar tidak menyebarkan ke lain jaringan.
5)   Kelenjar limfe menghasilkan anti body terdapat lanjut infeksi. tonsil = jaringan limfe.


52

Kelenjar limfe-kecil lonjong seperti kacang à terdapat di sepanjang pembuluh limfe. Kelompok-kelompok besar kelenjar lymfe: leher, axila, thorax, abdoment, unguinal disebut soliter dan payer di dalam struktur. Dibungkus kapsul fibrus di dalam ada jaringan. Fibrus, otot dan jaringan kelenjar- ada sekat-sekat. Pembuluh aferen dan eferen, arteri Vena- saluran lymfe – Vena berkatup yang utama Ductus thorasikus- di thorax abdomen mengumpulkan limfe dari semua tubuh.
















53
 BAB V
FISIOLOGI SISTEM PENCERNAAN

a.   Oral + Oesophagus : makanan masuk- dicampur : getah saliva Ossophagus berperistaltik- bergelombang makanan terdorong ke dalam.
·        Di mulut terjadi mastikasi = pengunyahan Homogenisasi dan pembasahan.
·        Glandula Parotis (Paratidea –sekresi serosa). Glandula salivaris - sub mandibula dan sub lingualis hari + 1 ½ Liter/ hari.
·        Saliva mengandung: 1) lipase lingua, 2) Ptyalin = amilase salavaris, 3) Mucin = ghyco protein.
·        Fungsi saliva- basahi mulut + makanan, untuk ;  membantu menelan, membasahi lidah bibir;  anti bakteri, mencegah caries dentis; dan - melindungi asam lambung.
·        Xerostomie – saliva lebih kecil sedikit.
·        Diglutasi = menelan ½ bagian gravitasi. Akalasia – aesopagus berdilatasi kaku. Makanan tertimbun, relaxasi spincter kurang. TX pneumatik sphancter, + myotomi.
·        Inkompeten Sphincter Osophagus – bagian bawah à sebabkan refeuks isi lambung (asam) ke aeosphagus à Osophagitis à Ulcerasi à striktura – oleh karena  jaringan parut.
54
·        Aerophagia – menelan udara- sebab gugupà regurgitasi = sendawa – flatus lebih besar.
·        Persyarafan saliva – Parasimpatis Atropin Sulfas à mengurangi saliva.
Pavlov à Percobaan – Stimulasi à saliva meningkat.

GAMBAR

2.    Gaster = lambung à makanan à di simpan à dicampur, mucus, pepsin + HCl + 2.500 ml /hari.
·        Cardia sekresi Mucus,  pylorus juga sekresi mucus
·        Fundus corpus sekresi HCl. HCl – asam kuat- merusak jaringan; - membunuh bacteri; membantu mencerna protein; merangsang empedu, pankreas; dan Pencernaan lambung.
·        Mucus lambung à sekresi dalam Bic Nat lambung
-         Membentuk Sawar lindungi terhadap HCL/
-         Melindungi pada Senyawa yang iritasi lambung
Misal : Etanol, garam empedu, aspirin, anti inflantasi steroid, cafeine.
·        Motilitas dan Pengosongan gaster – pada Pharynx dan Esophagus Contraksi – gaster –relaxasi à kontraksi peristaltik – makan tercampur à antrum pylorus.
55
·        Dan duodenum menyemprotkan makanan sedikit-sedikit à ke duodenum. Kontraksi lapar à mula-mula pelanà lama-lama kuat-kosongà nyeri.
·        Regulasi – Nervus Vagus- asetil cholin kontrol
·        humoral à emosi. Pengosongan lambung à paling dulu. Charbohydrat à protein – lemak (lama).
·        Ulcus peptikum à Ulcerasi lambung dan duodenum à karena oleh hypersekresi HCL à misal Zollingen Ellison syndroma, gastrinoma juga duodenum disebabkan Pankreas sekrsi tu  H.C.L
·        TX – hambat sekresi HCL, cantasida Na BIC, Al, Mg Hydkrosida, simetidin à Vagotomie.
3.    Pankreas à getahnya dirangsang oleh reflex gastro intestinal sekretin dan oleh hormon
a)  Getah serupa saliva à ke duo denum à netralkan HCL gaster + 1 ½ liter/hari (sifat alkalis, BIC Nat naik / tinggi
b)  Pro enzym Tripsinogen + Enterokinase (usus) à Tripsin pecah Protein.
c)   Proleipase à A - Oleh Tripsin – pecah asam lemak lesitinà isolesitin.
Pankreatitis acuta à isolesitin - mencerna membrana cel à nekrosis,  Regulasi à oleh hormon sekretesi.
56
4.    Hepar : sel-selnya sekresi Empedu à ductus biliaris à ke Duodesnem -  lewat orifisium duodenum bila – Visica biliaris penuh/ terangsang makanan.
·        Getah empedu + 500 Cc/hari. Komposis terdiri dari garam empedu; pigmen empedu – terlarut dalam senyawa alkali.
·        Garam Empedu, glisin, taurin – bergabung dengan lepid komplex sehingga mudah diabsorsi 95% absorsi usus – 5% ke faeses.
·        Pigmen Empedu à = Glucoronida à bilirubin dan biliverdin adalah kuning emas. Dibentuk pada jaringan – pemecahan HB. Di darah albumin diabsorsi hepar  sebagian ke kencing/Urine.
·        Icterus = Jaundice – bilirubin- bebas se terconjugasi tertimbun di darah –kulit scalera, mukosa jadi kuning. interic hemoticie dan Obstruksi. Bilirubin plasma total > 2 mg/dt.  Icterus gangguan sekresi, congugasi.

Fungsi Hepar

-         Bentuk Empedu , Bentuk Urea
-         Penyimpanan pelepasan carbohydrat
-         Pembentukan Protein plasma, metabolisme lemak
-         Detoxikasi Toxine, dan obat-obatan.
-         Syntese 25 hydroksikole kasiferol
57
-         Non actifkan hormon-hormon palypepsida, cortex adrenal.
Vesica Biliaris à memekatkan dan asam kan empedu – dengan absorsi air.
Kole systografi – wara beryodium dengan sekresi dalam sel empedu – Ro-Foto à ka Bilirubin.
Kolelithiasis – 3F – Ka bilirubin. Stenosis empedu super saturasi
5.    Usus halus à mak. Dicampur dengan sekresi sel mucosa, pankreas, empedu à diabsorsi cairan dan vitamin-vitaminnya. Produk usus Halus = gl/hari terdiri 2 Ltr dari makanan + 7 Ltr  sekresi gastro Intesinal 1 – 2 Ltr masuk colon. Panjang + 285 Cm – kalau pada sesudah mati – 700 Cm.
·        Enzym nya: disakaridase, peptidose, molilitas usus enzym + 12 x/menit campur makanan kontraksi dan Peristatik dorong à Colon à Dirangsang N Vagus.
·        Syndrome Mal absorsi : Ex.
-                    Diffisiensi absorsi asam amino à badan atropi
– hypoproteinemia à Edema juga absorsi Ch lemak < kecil à Vit ADEK kurang -
Feses berlemak banyak + Protein – volume lebih besar keabu-abuan, bau, pucat dan steatore.
Topical Spoe à ax – deffisiensi as Folat


58
·        Ileus Paralitik/Andinamik. ax Trauma operasi à iritasi peritneum – terdistensi gas dan cairan 6 - 8 jam peistal, pulih 2 - 3 hari.  TX Nose mag Zonde.
·        Colon à panjang 100 Cm dan 150 Cm saat meninggal positif  Tak ada enzym- fungsi absorsi air, Na mineral lausi – 90 % diabsori; Bahan 1000 – 2000 ccà faeses  200 – 250 cc. Perislaltik segmentasi dan  bergelombang- dorong makanan n. Plvi splanicus; Perjalanan makanan 4 jam spd colon semua 9 jam . 7-2 jam – masuk sisa 25%. Absorsi colon – untuk upaya TX anak dan lain-lain. Anestesi, sederhana, steriod, Enema.
·        Faeses : materi anorganik, serabut tumbuh-tumbuhan, air, bacteri – tak terpengaruh oleh Diet / bagian besar di luar diet Ok itu tak makan tetap bab. Bacteri Usus – waktu lahir – tumbuh bacteri Ileum colon > + HCl mati. Escheria coli, Enterobacteri aerogenus bacteri gas ganggren. Immunitas Usus oleh sel-sel lympoid di dinding à sel plasma dengan IG.M dan IG.A ke mukosa untuk organisme patogen. Serat dietà sellusa, hemicellusa - > massa maka cegah deveticulitis, cancer, calon, DM, A Coronari, Defekasi - distensi lambungà Kontraksi rectum, reflex ngejan diarrhoe maka terhanyut dalam air dehydrasi hypovolemia- skyok à colaps cardovaskuler mati.

59
BAB VIII
FISIOLOGI ENDOKRIN

Endokrine = kelenjar bantu à hasil sekresinya langsung ke darah, ductus  sekresi = hormon.
Endokrine Tunggal – hormon, semacam
Endokrine Ganda – misal Hypotise.
Fungsi Endokrine x
1)   Sekresi Hormon à langsung kedarah yang perlu
2)   Mengkontrol aktifitas kelenjar tubuh
3)   Merangsang aktifitas kelenjar-kelenjar
4)   Merangsang pertumbuhan jaringan
5)   Mengatur metabolisme, oxidasi absorsi glucose, lemak di usus
6)     Mempengaruhi metabolisme CH, lemak, protein, otot.
·        Hypofisis – Endokrine ganda;  master glan letaknya di dasar tengkorak. Kelenjar pemimpin = master gland. Punya peranan penting pada semua endokrine untuk sekresinya. Sekresi –sekresi hormon- hormonnya antara lain.
1.    Lobus Anterior
a.      TSH = Thyroid Stimulatery H = tyrotropin H = merangsang sekresi thyroidia merangsang pertumbuhan.
b.      ACTH à Kortikotropin; merangsang sekresi Cortex Adrenale – merangsang pertumbuhan.
60
c.       STH – Somatotropic H. Bersama GH (growth H)à mempercepat pertumbuhan.
d.      F.S.H = Fallicle Stimulating H. Merangsang Pertumbuhan Fallicle- dari Ovarium dari spermatogenesis 0.
e.       L.H. – Luteinizing H à merangsang Ovulasi dan luteinisasi Fallicle ovarium à sekresi testoteron pada laki - laki.
f.          LTH= luteotropik H = Luteotropin = Prolaktin= Laktogenik mamo T.H à merangsang Corpus Luterum – rangsang air susu à sifat keibuan.
g.      βLPHà Lipotropin -?
h.       MSHà Melano cyte – SH = Molonot T MSH.
2.    Part / Lobus Intermedia
a.      B dan MSH à Intermedia – Melano T. merangsang Sentese Melanine.
3.    Hypofese Lobus Posterior
a.      ADH Anti deuritik H = Vasopresin = anti deuritik H à retensi Air.
b.      Oksitosinà Ejeksi susu, kontraksi uterus hamil.
Penjelasan :
§  No. 9 – 10 α beta MSH à bertanggung jawab pada pigmentasi rambut dan kulit ( melanosit à melanosanà melanin.
§  Kelainan-kelainan pigmen
-         warna kulit pucat/abnormal Hyper Pituatori.
61
-         Hyperpigmentasi pada insufisiensi adrenalis – sebagai  penyakit primer.
-         Albino à tak mampu sistesis pigmen melanin-kongenital à cacat genetika
-         Piebaldisme – bercak-bercak kulit tanpa melanine – Congenited Embrional.
-         Vitilligo (istiligo – bercak-bercak kulit tanpa melanine terjadi sesudah lahir à progresif.
-         STH  eGH à anabalie – metabalie meningkat
-         STH, GH à Pertumbuhan Komplex, dipengaruhi juga. tyrdidea, androgen-estrogen, Insulin, genetika, makanan, usia pubertas, penyakit.
Kelainan-kelainan Pertumbuhan
-         Gigantismeà disbk – TU. Sekresi GH
-         Tx STH, GH lama = besar Raksasa
-         Hanya terjadi bila – Epifhise masih terbuka.
-         Akromegalli à Epiphyse sudah tertutup sehingga tumbuh linier – Tangan kaki lebih besar.
-         Rahang wajah – Prognatisme
-         Gynekomastie + Lactasi
-         Hersutisme – Hemianopsibitemporal
-         Dwarfisme = cebol à difisiensi G.H
-         Kretinisme à pada pubertas perokok – syndroma Disgenesis goned.

62
Glandula Thyroidea / H
-         Mempertahankan metabolisme jar O2, CH.
-         Bila kekurangan H ini à temperatur rendah cebol, gangguan mental/retardasi.
-         Bila hyper thyroidea à atropi tubuh gelisah, tachy cardia, tremor kelebihan panas GLD Tyroidea à sekresi Tiroksin ( T4 dengan de yodinisasi à Triyodo tiroksin (T3) lebih actif – dengan kumpulkan yod sebagai bahan mentah + tyroksin (tioglobin) yod makanan à empedu à Urine/feses.
Klinis à
-         Hypotyroidisme à mix oedema (Na meningkat BMR menurun, rambut jarang kasar à karotinemia (kuning ), mental dan ingatan buruk, suaran parau/chas.
-         Hypoteroidisme sejak lahir = kretinisme = cebol, retardasi mental, gendut-lidah besar, nonjol. TX ibu gravid + garam yodionisasi.
-         Hypertroidime à tirotoxikosis. Gangguannya  gelisah, nadi naik, BB turun , hyperfagia, tremor, berkeringat, BMR naik 10%, kulit lunak hangat.
-         Grave Diseases à = Strusma = Thyroid à membesar diffuse = struma exopthalmus.
Ex. auto Imm. TSI Thyroid stimulating Immono Globulin = Tiroiditis Hasinomoto Beban Cor naik De. Comp.

63
Klinis :
Hypenteroisin – Tox Tio karbamid à menghambat yodonisasi Tiroxin
Defisienseyod à sebabkan sintese.
Thyroide H < adequat – TSH Hupertropi thyroidea à Struma Endemik
TX yodonisasi = garam meja.
·        Adrenal sebagai endokrin – Cortexmedula à penting hidup darurat).
·        Cortex penting dalam hidup
·        Medula untuk kedaruratan
A.  cortex à penting untuk kehidupan
-         Sekresi Hormon steroid yaitu :
·        Glucokorti koid – efek luas pada metab CH, Prot.
·        Mineralo kortikoid à hormon sex, keseimbangan Na, CES.
-         Asetat à Kolesterolà Progesteron; Testoteron; Aldesteron Kortisal à hatià kortison
Effek gluco korti koid à anti inflamasi à anti allergy
·        Menghambat respon radang terhadap cedera jar.
·        Menekan manifestasi allergy dengan cegah pelepasan hystamin jar.
·        Menghambat aktifitas fibrioblastik sehingga bengkak lokal berkurang
·        Menghambat effek sistemik toxin bacteri ditambah anti biotic agar tidak bacteri emi.

64
 Adrenal – Efek glucokortikoid
1)   Dosis tinggi – mula-mula antibodi naik lama-menekan AB (antibodi)
2)   Keadaan Perlu Dosis / lama TJDà Rebound Fenomena à CTH menurun Sekresi – sehingga hentikan dengan Tepering up
·        Cushing Syndrome.
Gangguan Full moon face :
       Pipi memerah
       Leher lebih banyak lemak – Ekimosis
       Kulit tipis ada strie – abdomen menggantung Luka susah sembuh.
-         DM
-         DX Tumor Cortex Adrenal
-         Sekresi glucokortikoid / Estrogen lama
-         Mikro adenoma – Tuhypofisis kecil.
-         Medulla adrenal sekresi :
·        90% Epinefrin
·        10% nor epineprein = kalekol amine dopamine.
Merupakan paraganglion sympatis à fungsi untuk kedaruratan à Fungsi serupa pelepasan ujung saraf; Epinefren- vaso dilatasi otot-otot ranka dopamin Non Ep. Vaso kontruksi à di organ-organ
·        Adrenal medulla


65
§  Steroid syntetis à kortisol, prednison nisolone, dexametasone à merupakan glikostercord alami yang telah di perbaiki oleh ahli kimiaà Dexametasone affinetet  lebih besar.
Kelainan Cortex adrenalis
-         Kelebihan – androgenà Maskualinisasi Pseudo puber prekok = Syndrome adreno genetalis.
-         Kelebihan estrogen – pada tv adrenalis=  Feminisasi Pseudo hermaproditisme
-         Kelebihan glukokorticoid – cushing syndrome
-         Kelebihan meneralo korticoid à retensi na tanpa udema hypertensi - lemah - tetani
-         Atropi Cortex Adrenalà TBC, kanker tapi tak lengkap à sebabkan. Addison Diseasis à Cor lebih kecil; Hypertesasi nahunà Krisis adison- bila stres – kolaps.
-         Adrenolectomi Bedah à ekresi Na naik, Na masuk sel à volume plasma turun, tekanan darah turun à shock + beberapa hari meninggal.
-         TX mineralo kortikord – makan teratur layak hidup – bila stress – kolaps.
-         Pankreas à Regulasi metabolisme CH sekresi
·        Insulin à Anabolik, menyimpan glucose, asam lemak, asam amino. Disekresi sel beta Langerhans P.

66
·        Glukagon katabolik à memobilisasi glucose, asam lemak dan asam amino dari simpanan ke dalam darah. Disekresi sel A Langerlous P.
·        Langerhans Pankreas sel D sekresi somato statin.
·        Sel F à sekresi poly/peptida P.
DM.  Diabetes melitus = Defisiensi Insulin, Urine > rasa kecap.
Gx 3P (Poly urin – Poly pagi – Poly dipsi ) Hyperglisemia-glucosurie à ketosis à asidosis- koma
Patofisio – Insulin < à sebabkan masuknya glukoce ke banyak jaringan menurun
Glukosa hati à dilepas bersih à hyperglikesmia à glukosuria Diuresis asmotik à dehydrasi.

Pankreas – DM à Fatofisio à Dehidrasi à Polydipsi à glukose jaringan lebih kecil dari sel à nafsu makan (polypagi) à gluko neogenesis à katobolis – melemah – trigliserida lebih  besar à sintesi lemak lebih kecil – asetilko A lebih besar tak dapat ditangani hati untuk  dirubah keton (asam organik à ketosis – asidosis metabolik. à juga proteinà dirubah-glukose untuk tenaga à BB menurun defisiensi Prot.  à Dehydrasi – Ka Na, ikut terbuang – hypotensi hypoovolemi asidosis à koma à toxcasidasi SSP dan semua kelainan Diatas segera dapat dikoreksi oleh pemberian Insulin.



67
Preparad Insulin – IV-/ Subcutis
à Insulin kerja singkat.
à Insulin kerja sedang insulin lente bekerja 2-3 jam
à Insulin bekerja lama Protamin Zen Insulin OAD
1)   Tolbutamid Turunan sulfonil Uria = Klorpro pamide-rangsang insulin effek.
Fentormin dari Biquanida tak pengaruhi insulin.

·           Glukagon= polypeptida – dari sel A
-         Cara kerja à glukogenolitik-glukonio genik, lifolitik, ketogenik kalo rigenek.
-         Merangsang Insulin sekresi H. Somato statin Pankreas.
-         Somato statesi H dari sel D pankreas.
-         Menghambat insulin, glukagon dan poly peptida.
-         Polypeptida pankreas dari sel F à koli nergik menurunkan somato statin à sekresi naik bila makan protein >, puasa, gerak badan hypoglysema acut,

DM dapat akibatkan oleh :
-         Retino pati diabetika ji parut protiferat + retina
-         Neprophatis diabetika gengguan - ren
-         Neurophati D == Fungsi syaraf <, hilang 
-         Arterio scherotie terjadi lebih cepat – isufisiensi darah ferifere bila luka tensi naik ganggren stroke myocard Infart.
68
-         Type I DM diabetes terjadi insulin (IDDM) = Diabetic Yuvenilis DM cenderung katosia
-         Type II Diabet tak tergantung insulin, (NIDDM), diabetes terjadi mulai pada maturitas DM resisten ketosin.




























69






































V HAND OUT







FISIOLOGI
SYSTEM URINORI (PERKEMIHAN)









Oleh :

H. Soejanto Hadisoeparto, S.Ked., Dr.



BAB VI
FISIOLOGI
SYSTEM URINORI (PERKEMIHAN)

·        Di dalam ginjal cairan serupa plasma difiltrasi melalui capiler Gromerolus ke tubulus renalis cairan dikurangi - dirubah kompisinya (reabsorbsi dan sekresi tubulus renalis – urine – pelvis renalis – vescica urenaria – berkemih (noktura)
·        Ginjal sbg endokrin membuat prostaglandin kinin, rennin, sbg faktor Erytropuetik.
·        Anatomi Fungsionel kesatuan terkecil
Nephronum – terdiri dari :glomerolus, tubulus renalis
·        Capsul Renalis – tipis – kuat – bila ren bengkak tertahan – ren tertekan – Interstitiel tertekan – filtrasi glomerolus < anurie – gagal ginjal



1
·        GFR (Glomerolus Filtrasi Rate) = laju filtrasi glomerolus – dapat diukur  -  dgn ekresi dan kadar plasma senyawa yg tidak disekresi dan tak diabsorsi – tak dimetabolisme – tetap. Tetapi senyawa itu difiltrasi bebas oleh tubuh reaksi per satu waktu sehingga kadar senyawa di arteri = vena mis. Inulin = polymer fructose dahlia per iv – infuse terus – sehingga merata – per waktu – konsentrasi inulin urine dan iulin plasma diukur
·        Kreatine darah – untuk klinis – hanya diseksresi dan diabsorsi oleh tubulus, bersihkan kreatine endogen GFR imulin  = indek resting utk fungsi ginjal
·        GFR normal 125 ml/menit < 10 % 7,5 ltr / jam – 180 ltr / hari, urine ± 1 ltr / hari, 99 % filtrate diabsorsi/hari = 4 x – cairan tubuh = 15 x CES = 60 x plasma






2
·        Sirkulasi Ren – 1,2 – 1,3 ltr / menit = 25 % darah jantung – dapat diukur dgn flow meter elektromagnetik dgn senyawa, waktu tertentu tapi tidak termetabolisme. = PAH – para aminon hypurat ∞ acid inulin
·        Ginjal mengreabsarsi air, zat2
= air, makanan2, asam amino, laktat, sitrat, foospat, , glucose/lisos, H+, Cl-, sbg mekanisme transfer.
·        Senyawa yg disekresi tubulus = merah fenol sulfur ptalin (zat warna) penicillin, yodofuracel (diodras), = senyawa normal dihasilkan tubuh etersulfat, steroid, glucoronide, seratomin.
·        Asam laktat, asetat mempermudah probenecid, penbut, dinitrofenil dieuretik Hg – menghambat tranfort
·        Deuresis air – minum > hypotonic – minum >> lama >> - keracunan air – cepat (hypotonik parah)





3

·        Gx cel otak bengkak – kejang – coma +
Deuretik osmotic – salut, tab diabsorsi di dalam tubulus renalin – volume urine >> difiltrasi
Mis. Manitol, palysaharida, DM, infus Nacl, etanol, glucose, xantine (kopein , teopelin), GFR, diamox, tiazid, furosemide, aldacton
·           GFR, dipengaruhi faktor2 :
1.   Aliran ginjal
2.   Tek hydrostatik darah
3.   Tek hydrostatic cap bauman
4.   Edema Obstructie ureter
5.   Protein plasma dehydrasi, hypoprotein
6.   Permiabilitas  cap bauman
7.   Luas filtrasi efektif
·           Efek kelainan Ginjal
-      Hypertensi – ginjal sekresi renin
-      Penyakit ginjal – sering urine protein + ery, leucocyt + schtniler +, retensi Na+
-      Kemampuan pekatkan / encerkan urine


4
·           Protein urine – albumen urine – nephrosis kehilangan prot > sintesa di hepar > hypoproteinemia -  tek onkostik plasma menurun – cairan edema tertimbun di dalam jaringan2
·           Penyakit ginjal – urine < dipekatkan, volume urine meningkat shg polyuria dan nokturia, tapi bila nephroneum > banyak yg rusak – volume urine – oliguria – anuria
·           Uremia – produk pemecahan protein ureum, bila ureum banyak tertimbun di darah – syndromauremia
Gx =  letargi, anorexia, mual, muntah,
      = gangguan mental, kedutan otot, kejang, coma / chronis – tekan – erythopuisin - anemia
·           BUN – blood ureum nitrogen = kadar – nitrogen ureum darah dan kadar kreatine darah dipakai sebagai indek keparahan uremia.





5
·           Penyakit ginjal – juga banyak pertahankan  Na+ > - edematosa
·           Glomerulosnephritis acuta – Na+  - yg difiltrasi
·           Nephrotik syndrome – sekresi aldosteron  meningkat
-      Retensi Na meningkat, protein plasma menurun
-      Cairan plasma è interstitial
-      Payah jantung – hypertensi
·           TX utk Gx uremia – senyawa toxik dpt dihilangkan  dgn dialysir darah – terhadap kolam komposisi yg cocok – dalam darah ginjal buatan – ulang2 kali – dapat hidup layak
·           Vesca Urenaria – kantong kemih dapat urine dari ureter yg berperistaltik menyemprot ke U.V – penuh kontraksi ureteria, syarat sympatis – N pelvicus, N pudendus, parasympahr – N hypogastricus
Replex spinal, isi V.U  - isi 150  - 400 Cc





6
Berkemih – relaxasi m perineum – sphinter, uretra
·           Berkemih – relaxasi dari M < kontraksi musculus detrusor V.U (vesica urenaria)
·            Kelainan Berkemih
-      Disfungsi  V.U contoh :
1.   Gangguan syaraf efferent
2.   Gangguan syaraf efferent dan afferent
3.   Gangguan rangsangan Inhibisi otak sebabkan kontraksi V.U untuk kosong, kontraksi lengkap – masih ada urine residual
·           Perbandingan komposisi2 senyawa penting antara urine – darah
Urine                    Plasma darah
Glucose                0                     100 – mg / Dl
Na +                      90                   150 – mg / Dl
Urea                     900                  15 – mg / Dl
Kreatini                150                   1 – mg / Hd




   7



































Tidak ada komentar:

Posting Komentar