Kamis, 19 Januari 2012

sair pujangga

Tak mengerti
Begitu besar kau tampung
Indahnya senja dalam mimpi
Megahnya tampak matahari dalam senyum
Tapi tak gentar menyakiti
Tak segan tersakiti
Demi indah yang lain
Indah yang sama

Mengapa tak nampak waktu?
Tak tampakkah di indah irismu?
Betapa bodoh….
Tak pertimbangkan rasa yang lain
Buta sudah cara pikir
Hilang sudah memori masa
Kala bersama tersenyum
Kini tak berlaku

Hadirku dalam memorimu sirna
Sungguh siapa yang bodoh?
Mengapa harap begitu besar
Untuk sadarkanmu akan perasaan
Dengan pincang yang adalah aku
Dengan buruk pikiranku
Tentu pilihmu dirinya
Yang indahnya setara
Yang gemulainya sama

Kini dengan hitamku
Kering darah takkan tampak
Dari luka yang kau beri nyata
Demi berlari bersamanya
Perihnya tak dapat dipercaya
Dalam remang gelap aku bertanya
Bagaimana semua berawal?
Dalam gelap aku sadar
Aku terjebak dalam gilanya cinta
Abnormalitas antara sesama wanita
Kini semua gelap dalam tawa
Dalam tawa tak lagi terasa
Akhir yang begitu nyata

Tidak ada komentar:

Posting Komentar